Universitas Terbuka Terapkan AI dalam Pendidikan Jarak Jauh - Krjogja
Universitas Terbuka (UT) bakal menerapkan kecerdasan artifial (Artificial Intelegence) dalam mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ) demi me

Publicerad : 2 år sedan förbi 4459, Tomi Sujatmiko i Tech
KRjogja.com - SLEMAN - Universitas Terbuka (UT) bakal menerapkan kecerdasan artifial (Artificial Intelegence) dalam mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ) demi meningkatkan kualitas dan menyiapkan generasi emas Indonesia 2045. Hal ini terungkap daalam kegiatan 3rd International Conference on Innovation in Open and Distance Learning (INNODEL 2023) dengan tema "Emerging Technology in Open and Distance Education: Opportunity, Agility, and Adaptability – Special Feature: Artificial Intelligence for Better Education.
"Kegiatan ini bertujuan untuk mengangkat isu-isu menarik dan kekinian terkait inovasi dalam pembelajaran terbuka dan jarak jauh sebagai forum berbagi, diskusi, dan konsultasi. Sangat menarik untuk melihat bahwa pendidikan jarak jauh modern yang dianggap sebagai pilihan terakhir bagi pelajar, kini menjadi peluang yang layak bagi penyelenggara pendidikan dan pelajar di pendidikan tinggi," ungkap Rektor Universitas Terbuka Prof Ojat Darojat saat pelaksanaan kegiatan Senin (23/10) di Hotel Royal Ambarrukmo.
Baca Juga: Rangkaian HUT ke-106 Kabupaten Karanganyar Peserta Khitanan Massal Lebihi Target, Prioritas Anak Yatim
Menurut Prof Ojat penerapan AI sebaiknya tidak terlalu dikuatirkan karena setiap zaman selalu ada tantangan dan ada solusinya. Perapan AI tidak serta merta menyebabkan kehilangan pekerjaan namun sebaliknya bisa lebih produktif terhadap sistem yan sudah ada.
"Contohnya PJJ di Universitas Terbuka (UT) saat tutorial online melibatkan banyak tutor. Satu semester bisa melibatkan 30-35 ribu tutor untuk melayani 525 ribu mahasiswa. Padahal jumlah dosen kita terbatas sekitar 700 orang, dengan penggunaan AI bisa meningkatkan kualitas perkuliahaan dengan membuat chatboard. Bahkan membuat mesin pemeriksa hasil ujian misalnya," ungkap Prof Ojat.
Baca Juga: NSJ Juara Umum, Tuan Rumah Runner-Up Speed Kejuaraan Sepaturoda Kapolda DIY Cup 2023
Prof Ojat menjelaskan dengan mesin pemeriksa itu bisa memeriksa hasil ujian mahasiswa dengan cepat dan akurat. Padahal selama ini Universitas Terbuka harus mengeluarkan biaya besar untuk membayar petugas khusus ini. "Dengan AI biaya besar itu bisa ditekan dan dialokasikan untuk operasional lain yang mendukung peningkatan kualitas PJJ di masa depan. Mesin kan tidak mudah capek, berbeda dengan manusia yang mudah kehilangan fokus kalau sudah memeriksa ratusan koreksian mahasiswa," tandasnya.
Kadispspora DIY Didik Wardaya memberi apresiasi UT yang menyelenggarakan pendidikan jarak jauh yang sudah menjadi kebutuhan. Kehadiran PJJ menyebabkan tidak ada dinding layanan pendidikan konvensional lagi, bahkan menjadi solusi bagi kendala pendidikan yang dihadapi.
Baca Juga: Smartfren Yogyakarta Berikan Cek Kesehatan Gratis untuk Warga dan Driver ShopeeFood
"PJJ mampu menjawab kebutuhan masyarakat yang senantiasa menyediakan akses bagi masyarakat. PJJ juga menjadi pintu untuk mendapatkan pendidikan bagi masyarakat. Hal terpenting adalah jaminan kualitas yang ditawarkan. Kualitas menjadi pondasi dan tetap memperhatikan keterjangkauan finansial sehingga masyarakat bisa mendapatkan pendidikan yang setara dari dasar sampai tinggi," ungkap Didik Wardaya saat membacakan sambutan Gubernur DIY Sri Sultan HB X.
Ketua Pelaksana 2023 INNODEL sekaligus Kepala Pusat Riset dan Inovasi PTJJ, LPPM Universitas Terbuka Prof. Daryono, S.H., M.A menjelaskan INNODEL 2023) dengan tema “Emerging Technology in Open and Distance Education: Opportunity, Agility, and Adaptability – Special Feature: Artificial Intelligence for Better Education” telah sukses diselenggarakan oleh Pusat Riset dan Inovasi Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh (PRI-PTJJ), Lembaga Penelitian dan Pengadian kepada Masyarakat (LPPM), Universitas Terbuka (UT) pada tanggal 23—24 Oktober 2023 di Yogyakarta.
Baca Juga: Workshop Penulisan Tiba Bersua Dorong Masyarakat Ciptakan Karya Sastra
Kegiatan ini telah tiga kali dilaksanakan dan akan rutin dilakukan setiap tahunnya. INNODEL terdiri atas Panel Session dengan keynote speakers: Dr. Kinshuk (Dean of the College of Information at the University of North Texas), Prof. Vanessa Paz Dennen (Professor of Instructional Systems & Learning Technologies, Florida State University, USA), Prof. Ghassan Beydoun (Professor of Information Systems at University of Technology Sydney, Australia), Yunandha Indrakusumah, BICT Hons. (PT Telkom, Indonesia), dan Prof. Maria Mercedes T. Rodrigo (Professor at the Department of Information Systems and Computer Science of The Ateneo de Manila University, The Philippines).
Ämnen: Academia, AI